Ngadimulyo, Wonosobo — Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) 364 menggelar program pemberdayaan pelaku usaha di Desa Ngadimulyo melalui kegiatan bertajuk “Sosialisasi Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi Legalitas dan Pengembangan UMKM serta Sosialisasi Branding UMKM dan Digital Marketing”, Kamis (24/7/2025).

Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Ngadimulyo ini dihadiri oleh para pelaku usaha lokal yang bergerak di bidang pembuatan tempe (bungkus plastik maupun daun), produksi camilan, pembuatan suvenir, hingga usaha mebel. Kegiatan dilaksanakan dengan dukungan dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Wonosobo.

Sekretaris Desa Ngadimulyo, Sabar Susanto, menyampaikan pentingnya legalitas usaha sebagai landasan pengembangan UMKM.

“Usaha kita diakui dan memiliki izin itu dari legalitas dan NIB. Dengan adanya branding dan digital marketing, produk-produk yang dihasilkan akan punya identitas jelas. Sehingga tidak ada lagi persoalan seperti konflik merek,” ujarnya

Pentingnya Legalitas Usaha melalui NIB

Sesi pertama diisi oleh Ibu Azka, perwakilan dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Wonosobo. Ia menjelaskan, Nomor Induk Berusaha (NIB), yang sebelumnya dikenal sebagai SIUP, TDP, atau HO, kini menjadi perizinan tunggal berbasis risiko yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021. Dalam paparannya, dijelaskan bahwa NIB merupakan identitas resmi pelaku usaha yang terintegrasi dalam sistem Online Single Submission (OSS), serta berfungsi untuk meningkatkan kredibilitas usaha, memperluas peluang pengembangan, serta memperkuat kepercayaan konsumen dan mitra.

“Legalitas membuat usaha lebih kredibel, dipercaya banyak pihak, dan membuka akses yang lebih luas untuk mengembangkan usaha,” jelasnya.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2021, perizinan berusaha dibagi menjadi dua kategori, yaitu Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (PB2R) yang mencakup NIB, sertifikat standar, dan izin pelaksanaan usaha; serta Perizinan Berusaha untuk Menunjang Kegiatan Usaha (PB UMKU) yang meliputi legalitas standar produk dan standar usaha seperti SPP-IRT atau tanda daftar gudang.

Ibu Azka menekankan, Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (PB2R) dilakukan secara elektronik melalui sistem Online Single Submission (OSS) di laman oss.go.id. Sistem ini bertujuan menciptakan ekosistem investasi yang sehat dan mempermudah proses perizinan. Selain itu, pemerintah memberikan kemudahan bagi UMKM melalui perizinan daring tanpa biaya, pendirian perseroan perseorangan, pembinaan sertifikasi halal, hingga pendampingan pemenuhan standar produk.

Strategi Branding dan Digital Marketing untuk UMKM

Sesi berikutnya dibawakan oleh Sinta, mahasiswi KKN UNS 364, yang memaparkan strategi membangun branding dan memanfaatkan digital marketing sebagai kunci peningkatan daya saing. Kegiatan “Sosialisasi Branding UMKM dan Digital Marketing bagi Pelaku UMKM Desa Ngadimulyo” bertujuan memberikan pemahaman dasar kepada pelaku usaha lokal mengenai pentingnya membangun identitas merek (branding) dan memanfaatkan media digital untuk pemasaran produk.

Melalui kegiatan ini, peserta akan dikenalkan dengan strategi branding yang efektif serta cara menggunakan platform digital seperti media sosial dan marketplace untuk meningkatkan jangkauan pasar dan penjualan. Sosialisasi ini juga membekali pelaku UMKM dengan keterampilan membuka dan mengelola toko online, serta kemampuan memasarkan produk secara daring.

Ia menggarisbawahi bahwa sebagian besar UMKM di Ngadimulyo belum memiliki merek dagang, sementara pola pemasaran masih konvensional melalui titip di pasar atau toko. Namun, peluang pengembangan pasar sangat terbuka. Beberapa pelaku usaha keripik telah memanfaatkan media sosial dan marketplace, meski belum maksimal.

“Produk UMKM di Ngadimulyo punya kualitas dan daya tarik, tapi belum dikenal luas. Melalui branding yang tepat dan pemasaran digital, jangkauan pasar bisa meningkat signifikan,” kata Sinta.

Lebih lanjut, Sinta memberikan tips membuat identitas merek yang konsisten, memanfaatkan Instagram untuk membangun interaksi dengan pelanggan, serta mengoptimalkan penjualan di Shopee. Peserta juga menerima buku panduan agar dapat menerapkan strategi tersebut secara berkelanjutan.

Layanan Pembuatan NIB di Tempat

Sebagai penutup, disediakan layanan pendampingan pembuatan NIB oleh DPMPTSP di lokasi kegiatan. Fasilitas ini memudahkan pelaku usaha untuk mengurus legalitas tanpa harus mendatangi kantor dinas. Dengan begitu, peserta tidak hanya mendapatkan wawasan teoretis, tetapi juga langsung mengurus legalitas usaha mereka.

KKN UNS 364 berharap, adanya kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, pemerintah desa, dan pelaku UMKM ini dapat menghasilkan dampak jangka panjang. Melalui kegiatan ini, diharapkan para pelaku UMKM Desa Ngadimulyo tidak hanya memahami pentingnya legalitas dan branding, tetapi juga mampu mempraktikkan penguatan branding dan pemanfaatan teknologi digital dalam mengembangkan usaha secara berkelanjutan, memperluas pasar, dan meningkatkan daya saing produk usaha lokal Ngadimulyo.